Di bening matamu, kukenali masa depanku,
dii teduh wajahmu, masa laluku menemukan damainya...
Tak ada kecemasan tentang esok hari,
karena bersamamu, setiap detik punya keabadiannya sendiri...
Jangankan pada kenangan kuharus melupa,
tak lagi kau peduli sedalam apa aku terluka, aku masih saja cinta...
Kehilanganmu adl memisah merah dari darah,
Bukan saja tak kuingin, tapi juga kutak mungkin...
Kaulah yg tersimpan dalam senandung kenangan,
tepat di bait bait puisi yang paling sering kunyanyikan...
Bagaimana bisa bertahan senja tanpa jingganya,
sajak tanpa maknanya,
cinta tanpa pemiliknya,
dan AKU tanpa KAMU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Comment here!!