Puisi Rindu, Jilid II


"Puisi Rindu" Jilid II

Sore ini,
aku melintasi jalan-jalan kota,
tanpa kusadari kenangan tentang kita berlarian tanpa jeda...

Jika ternyata ayat-ayat rindumu bukan atas namaku,
bolehkah aku menepi lalu menikmati perih ini sendiri tanpa siapapun?,
Rindu akhirnya menepi,menelusur jalan yang sunyi, ketika rasa hadir dalam debar yang tersembunyi...

Sayup suara azdan menyelinap di sela gerimis,
degup-degup harapan, kurasakan di antara tangis,
Dan ketika rindu tak terkendali, doa pun mampu memecah bulan berkali-kali...

Percayalah,
kesetiaanku tak kenal musim;
sebab di semesta hatiku, kasih sayang selalu mekar dan doa tak pernah gugur...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Comment here!!