Puisi Rindu, Jilid III


"PUISI RINDU" Jilid III

Hujan tak pernah datang sendirian.
setiap helainya menghujamkan kenangan,
percik tempiasnya menegaskan kesepian...

"Dekaplah aku yg terlalu menggigil dihujani derai kenangan,
di tengah altar rindu yang sesakkan ingatan,
jangan paksa aku melupakanmu, karena hanya kenangan tentangmu yang tersisa,
tak kan kubiarkan dirampas waktu..."

Cinta itu cerita kita, aku dan kamu, kalopun ada dia,
kita tetap saling menjaga, dia kan jadi sebatas cerita.
Cinta itu rentetan kata, berbaris tunggu giliran sampaikan rindu,
lalu tenggelam dalam lelap, terbawa mimpi hingga senyap...

"Rebahlah di dadaku, lalu akan kuajari kau bagaimana merayakan kerinduan, 
aku jadikan kamu derap doa, ketika kutengadah tenggelam dalam air mata, larut dalam segala pinta..."

Sudah terlalu memar hati terantuk cemburu,
kuinjak realita panas aspal tanpa alas; kau dan dirinya.
Seperti awan bertumpuk yang mempercepat kelam, rindu ini menusuk, membuatku terbenam...

"Kenanglah aku ketika malam semakin pekat, peluklah rindumu, segala bentang jarak kan mendekat.
Aku menunggu debarmu hadir, namun tak jua ada. Kini cintaku berakhir, di saat aku belum memulainya..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Comment here!!